Sabtu, 26 Februari 2011

Jenis Plastik Di Sekitar Kita & Bahaya Yang Ditimbulkan

Plastik yang ada disekitar kita dapat dengan mudah dikenali dengan simbol atau lambang yang tertera. Ada 7 macam jenis plastik :

1. PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate)

Jenis ini dipakai untuk botol plastik yang transparan dan tembus pandang seperti botol air mineral, botol minuman sari buah dan botol lainnya. Botol botol dengan bahan ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.

Jumat, 25 Februari 2011

Penggolongan Jenis dan Nama Kertas


Penggolongan Jenis dan Nama Kertas Menurut TAPPI (Technical Association of the Pulp and Paper Industry)

Industri kertas mengenal berbagai macam dan jenis kertas yang berbeda satu dan lainnya, kadang pelaku industri baik di kertas, cetak, packaging dan grafis menjadi rancu satu sama lain. Disamping itu istilah lokal juga sering membuat penamaan suatu jenis kertas menjadi lebih kompleks. Hal ini sah dan praktis saja, selama semua pihak mengerti apa yang dimaksud dengan produk yang diproduksi dan diperdagangkan.

Jadi bila anda tidak menemukan kertas HVS dan Doorslaag dipenamaan kertas menurut TAPPI, maka anda tidak perlu terkejut. Ada baiknya anda coba menanyakan kepada pabrik kertas yang bersangkutan bila ingin memahami dimana kedua jenis kertas tersebut dalam penggolongan dibawah ini. Atau, silahkan baca lanjut artikel ini dan artikel kedua yang mengupas nama istilah dan definisi.

Zhang Yin, Si “Ratu Sampah” Perkasa Jadi Miliarder China


Dalam daftar orang terkaya di China, Forbes mencatat ada enam wanita pengusaha kaya. Sementara di daftar Amerika Serikat terdapat tujuh orang. Namun, sangat berbeda dengan wanita-wanita kaya di China yang memperoleh kekayaan berkat usahanya, wanita terkaya di AS pada umumnya memperoleh kekayaan berkat warisan keluarganya.

Adalah Zhang Yin, pendiri dan Ketua Nine Dragons Paper Industries Co, Ltd yang menempati peringkat kelima dalam daftar wanita terkaya di Cina. Dia merintis usahanya dari bisnis daur ulang kertas bekas. Hebatnya lagi, Zhang cuma perlu waktu belasan tahun untuk mengalahkan kekayaan para kampiun perempuan Barat yang namanya jauh lebih mendunia, dan melalui bisnis yang tak biasa pula.
Sebagai anak keluarga militer yang menetap di Heilongjiang, provinsi di kawasan utara China yang berbatasan dengan Rusia, masa kecil sulung dari 8 bersaudara ini sangat pahit. Selama Revolusi Kebudayaan yang dimulai pada 1966, ayah Zhang Yin dipenjara bersama 2 juta lebih anggota masyarakat yang dianggap kontrarevolusioner atau antek kapitalis. Baru, ketika Revolusi Kebudayaan berakhir 10 tahun kemudian, hidupnya mulai meningkat. Pada 1976 itu, ayah Zhang dibebaskan dan namanya direhabilitasi.

Setelah Reformasi Ekonomi diluncurkan Deng Xiaoping pada 1980-an, Zhang Yin hijrah ke Shenzen, salah satu kota di pesisir selatan yang dikembangkan untuk eksperimen kapitalisme ala China. Di Shenzen dia bekerja di perusahaan patungan di bidang perdagangan kertas. Interaksi dengan orang asing ini mendorong Zhang menyeberang ke Hong Kong pada 1985, ketika perusahaan tempat bekerjanya bangkrut. Di pulau yang waktu itu masih koloni Inggris tersebut, dia lalu mendirikan bisnis perdagangan kertas bekas. Dalam tempo singkat Hong Kong jadi kelewat kecil untuk menampung seluruh ambisi bisnis Zhang Yin yang besar. Maka, pada 1990 dia lalu pindah ke Los Angeles dan menikah dengan Liu Ming Chung, dokter gigi kelahiran Taiwan yang dibesarkan di Brasil dan fasih berbahasa Inggris. Ketika itu pasangan Zhang-Liu mendirikan America Chung Nam (ACN) pada awal 1990-an.

Daur Ulang 

Pasangan tersebut berkeliling AS dengan minivan dodge butut, membujuk pusat pengumpulan sampah di seluruh negeri untuk memberikan segala macam sampah kertas kepada mereka. Kegesitan Zhang ini membuat ACN jadi pengekspor besar AS dari segi volume ketika permintaan terhadap limbah kertas meroket pada 1995, bahkan pengekspor terbesar sejak 2001.

Senin, 21 Februari 2011

Tips Hemat Kertas

Beberapa tips yang semoga bermanfaat..

Tips hemat kertas di tempat kerja

1.   Sebisa mungkin hindari mencetak dokumen atau email yang tidak penting.
2.      Tulis slogan “THINK BEFORE YOU PRINT!” dengan huruf besar, dan tempel di dinding kantor atau di dekat layar komputer.
3.     Gunakan/cetak kertas bolak-balik, tindakan ini bisa menghemat penggunaan kertas hingga 50%.
4.      Saat akan mencetak dokumen, gunakan menu “print 2 pages per sheet”. Artinya : 2 halaman dicetak jadi 1 halaman. Hurufnya memang jadi lebih kecil, tapi masih nyaman untuk dibaca.
5.     Tempelkan draft dokumen pada papan pengumuman untuk digunakan bersama-sama, ini lebih baik daripada mendistribusikan begitu banyak salinan dokumen.
6.     Kumpulkan kertas yang satu sisinya masih kosong dan pakai ulang kertas (reuse) untuk mencetak dokumen atau sebagai kertas fax.
7.      Hindari penggunaan fax sheet cover yang seringkali memakan hampir satu halaman penuh.
8.      Amplop bekas yang masih rapi bisa digunakan ulang, bagian nama penerima & pengirim bisa ditiban dengan stiker atau kertas kosong supaya tetap terlihat sopan.
9.     Belilah printer dan mesin fotokopi yang mampu mencetak pada kedua sisi kertas secara otomatis dan pastikan setiap orang paham cara penggunaannya.
10.  Kampanye di setiap imel kita dengan bikin tulisan seperti ” Please don’t print this e-mail unless you really need to. Save trees!”

Tips hemat kertas saat berbelanja dan kegiatan lainnya

1.     Saat isi pulsa ponsel pilih yang elektronik saja, sayang kan kertas voucher baru dibeli langsung dibuang.
2.   Ketika gaul di kafe atau resto yang menggunakan kertas untuk alas gelas dan piring, kembalikan alas kertas tersebut ke pelayan dan katakan bahwa kita tidak membutuhkannya.
3.     Saat gaul di mall/pusat perbelanjaan/pameran, pihak SPG sering memberikan kita flyer ato brosur promosi produk baru, jika berminat untuk tahu kita bisa berhenti sebentar untuk membaca setelah itu brosur bisa kita kembalikan. Dengan begitu kita hanya membawa pulang brosur yang infonya benar-benar kita butuhkan.
4.     Hindari menerima laporan rekening bank atau tagihan ponsel dalam bentuk lembaran kertas yang dikirim via pos, kontak bagian customer service untuk bilang bahwa kita lebih memilih informasi yang bisa dilihat secara online via internet.
5.      Untuk kirim undangan kawin/arisan/seminar sebaiknya gunakan e-mail aja.
6.     Undangan perkawinan saat ini bisa dibuat dalam bentuk interaktif, jadi yang bersangkutan tinggal kirim alamat tautannya ke pihak yang akan diundang, lebih murah dan tidak menggunakan kertas.
7.     Namun jika memang harus membuat undangan kawin dalam bentuk kertas, sebisa mungkin buat yang sederhana dan tidak menggunakan banyak kertas, selain lebih hemat biaya semahal apapun undangan kawin pasti akan berakhir di tong sampah.
8.     Suka membeli buku? Coba kontak penerbit buku favorit kamu agar menggunakan kertas daur ulang (seperti kertas koran) untuk mencetak buku. Selain supaya harganya bisa lebih murah, juga supaya tampak seperti novel impor yang bukunya lebih tipis dan tidak berat.

Tips hemat kertas saat rapat/workshop/seminar
  1. Sebaiknya saat rapat/seminar/workshop membawa buku catatan sendiri, sehingga tidak perlu menerima buku catatan baru.
  2. Saat menyelenggarakan acara seperti seminar/workshop, materi untuk seminar kit bisa dibuat dari kertas-kertas bekas di kantor, lalu di bagian depan (cover) ditulis info seperti: "Sebagai upaya menyelamatkan hutan, kami menggunakan kertas bekas untuk seminar kit ini".
  3. Materi presentasi sebaiknya dibagikan dalam bentuk flash disk, yang bisa diubah seketika saat acara berlangsung, karena pembicara seringkali memberikan file di detik-detik terakhir pada saat hari H. Cara ini jelas sangat mengurangi penggunaan kertas dalam jumlah banyak (yang bisa saja setelah selesai workshop materinya dibuang oleh para peserta). Dan juga menghemat biaya dibanding membuat seminar kit khusus dalam bentuk hardcopy.

Semoga bermanfaat!

print this page Print halaman?....monggo..

Fakta Tentang Kertas


Kertas bagi generasi kita adalah sesuatu yang sudah menjadi hal biasa dan sehari-hari sehingga sering kali kita memakai kertas tanpa berpikir jauh mengenai konsekuensinya. Saya coba merekap beberapa fakta kertas agar kita semua mengerti akan pentingnya mengurangi penggunaan kertas dan mendaur ulang kertas yang sudah digunakan. Semoga berguna dan memperdalam pengetahuan kita sehingga kita lebih sadar akan lingkungan
 
Produksi kertas:
  • 1 Batang pohon (kayu) menghasilkan 16 rim kertas
  • 1 Batang pohon dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk 3 orang bernafas
  •  Untuk memproduksi 1 ton kertas dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya
  • Setiap jam dunia kehilangan 1.732,5 hektar hutan karena ditebang untuk menjadi bahan baku kertas
  •  Industri Kertas diseluruh dunia menggunakan 35% dari seluruh panen kayu komersial setiap tahun
  • Industri kertas menghabiskan 670 juta ton kayu untuk menghasilkan 178 juta ton of pulp dan 278 juta ton kertas dan karton
  • 1 ton kertas = 400 rim = 200.000 lembar
  •  Untuk memproduksi 3 lembar kertas dibutuhkan 1 liter air
  • Untuk memproduksi 1 kilogram kertas dibutuhkan 324 liter air (environment Canada)
  • 95% kertas yang diproduksi di dunia dibuat dari bahan serat kayu
  • Untuk memproduksi 1 ton kertas akan menghasilkan gas karbondioksida (CO2) sebanyak kurang lebih 2,6 ton atau sama dengan emisi gas buang yang dihasilkan oleh mobil selama 6 bulan.
  •  Untuk memproduksi 1 ton kertas akan menghasilkan kurang lebih 72.200 liter limbah cair dan 1 ton limbah padat
  •  Industri kertas adalah pemakai energi bahan bakar ke-3 terbesar di dunia (American Forest and Paper Association)
  • Dulu kertas hanya digunakan untuk menulis, sekarang industri packaging menggunakan 41% dari seluruh penggunaan kertas
Daur ulang kertas:
  •  Mendaur ulang 54 kg kertas menyelamatkan 1 batang pohon (government of Canada)
  • Mendaur ulang 1 ton kertas menyelamatkan kira-kira 17 batang pohon (Purdue Research Foundation and US Environmental Protection Agency, 1996)
  • Mendaur ulang kertas menggunakan 60% energi yang lebih sedikit dibandingkan membuat kertas dari batang pohon
  • Mendaur ulang 1 ton kertas dapat menghemat 682.5 galon bahan bakar dan 7000 galon air dan 4000 kwh listrik (Onondaga Resource Recovery Center)
  • 30%-40% kertas yang dibuang adalah kertas Packaging atau kemasan (The Recycler’s Handbook, 1990)
  • Saat kertas membusuk atau menjadi kompos akan menghasilkan gas Metana yang 25 kali lebih berbahaya dari CO2 (International Institute for Environment and Development, 1971)
Berbisnis jaman sekarang kita harus bisa hemat dan efisien. Apalagi dengan harga BBM yang semakin tinggi. Perusahaan pun semakin terhimpit dengan margin yang semakin tipis karena bahan baku naik terus tetapi harga jual kan tidak bila langsung naik begitu saja. Kalau bahan baku naik 100%, paling kita berani naikkan 50% dulu lalu dengan perlahan merangkak naik.
Tambahan tips : Jangan Asal Buang Kertas. Pakai Dulu Kedua Sisi, baru deh dibuang.
Untuk itu kita perlu semakin efisien. Contoh pemakaian yang sangat boros adalah kertas. Orang bilang kalau sudah pakai komputer tuh paperless dan perusahaan semakin efisien. Itu sih kata-kata salesman. Kenyataannya, orang tetap print setiap laporan, dan seringnya malah draft pun salah sampai 2-3 kali. Bagaimana mau irit? Padahal kertas di yang kita pakai di Indonesia bukan dengan kualitas daur ulang yang tinggi. Akhirnya semakin ada komputer penggunaan kertas menjadi semakin tinggi. Hal ini pun diakui oleh perusahaan-perusahaan di Amerika. Kita tetap memerlukan arsip hardcopy dan data softcopy.
Tetapi pertanyaannya, apakah untuk arsip internal kita selalu memerlukan kertas baru? Sebenarnya banyak sekali kertas yang bisa kita gunakan kembali dan bukan asal buang saja seperti:

·         Kertas draft yang tidak menyangkut rahasia perusahaan bisa digunakan kembali.
·        Kertas-kertas lamaran kerja yang kalau sudah banyak malah cuma dibuang, padahal kertas lamaran kerja ini banyak yang hanya satu sisi, sisi lainnya masih dapat kita pakai untuk print memo internal. [no offense]
·        Surat-surat penawaran, pemberitahuan atau apapun yang hanya memakai satu sisi kertas saja.
·        Amplop bekas bisa kita gunakan untuk mengirim memo internal antar lokasi seperti antar kantor, gudang atau pabrik. Hal ini harus disosialisasikan dengan karyawan agar bila membuka amplop hati-hati sehingga bisa dipergunakan kembali
·        Kalender. Untuk kalender besar bisa dipotong kecil menjadi kertas memo. Kalau pergi ke toko-toko seperti di glodok banyak yang menggunakan kalender sobek menjadi memo atau malah kwitansi.

Coba deh anda lihat lagi proses mana di perusahaan anda yang memakai banyak kertas. Cari solusi untuk meniadakannya, kalau memang harus di print, maka prioritas pertama adalah dengan kertas bekas dahulu.

bersambung........

Jumat, 18 Februari 2011

Tentang Arsip

Persoalan mendasar yang dihadapi para pengelola kearsipan sebenarnya  bukan terletak pada sulitnya menerapkan suatu sitem kearsipan, tetapi lebih pada bagaimana meyakinkan orang untuk mau menerapkan sistem kearsipan.

A. Pengantar

Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta. Keseluruhan kegiatan organisasi pada dasarnya membutuhkan informasi.  Oleh karena itu, informasi menjadi bagian yang sangat penting  untuk mendukung proses kerja  administrasi  dan pelaksanaan fungsi-fungsi  manajemen dari birokrasi didalam menghadapi perubahan situasi dan kondisi yang berkembang dengan cepat.
Salah satu sumber informasi penting yang dapat menunjang proses kegiatan administrasi maupun birokrasi adalah arsip (record).[1] Sebagai rekaman informasi dari seluruh aktivitas organisasi, arsip berfungsi sebagai pusat ingatan, alat bantu pengambilan keputusan, bukti eksistensi organisasi dan untuk kepentingan organisai  yang lain. Berdasarkan fungsi arsip yang sangat penting tersebut maka  harus ada menajeman atau pengelolaan arsip  yang baik sejak penciptaan  sampai dengan penyusutan.
Pengelolaan arsip secara baik yang dapat menunjung kegiatan administrasi agar lebih lancar seringkali diabaikan dengan berbagai macam alasan. Berbagai kendala seperti kurangnya tenaga arsiparis maupun terbatasnya sarana dan prasarana selalu menjadi alasan buruknya pengelolaan arsip di hampir sebagian besar instansi pemerintah maupun swasta. Kondisi semacam itu diperparah dengan image yang selalu menempatkan bidang kearsipan sebagai “bidang pinggiran” diantara aktivitas-aktivitas kerja lainnya.

Memahami & Mengelola Arsip Dinamis

MEMAHAMI DAN MENGELOLA ARSIP DINAMIS
Ari Basuki

Terdapat perbedaan pengertian antara records dan archives. Masyarakat awam selama ini sering tidak memahami perbedaan dua pengertian tersebut. Bahkan sebagian buku masih ada yang menggunakan istilah arsip begitu saja padahal yang dimaksudkan adalah arsip dinamis. Dalam konteks Anglo-Saxon terdapat pemisahan antara records dengan archives, maka dalam bahasa Indonesia pengertian records dikenal sebagai arsip dinamis sedangkan archives dikenal sebagai arsip statis. “Arsip dinamis merupakan dokumen yang masih digunakan untuk keperluan pengambilan keputusan sedangkan arsip statis merupakan dokumen yang disimpan permanen karena alasan historis, administratif, hukum dan ilmu pengetahuan namun tidak lagi digunakan dalam kegiatan sehari-hari”. Buku ini membahas pemahaman dan pengelolaan arsip dinamis, mulai dari tahap penciptaan dan penerimaan sampai pemusnahannya.
           

Tentang Arsiparis

MEMBANGUN PRIBADI ARSIPARIS

Pendahuluan
Arsiparis, adalah sebuah profesi dalam bidang kearsipan. Di Indonesia, profesi sebagai arsiparis mendapat tempat di hati sebagian masyarakat, terutama para akademisi lulusan program studi kearsipan dari berbagai perguruan tinggi. Begitu pula bagi para sejarawan  dan para pemerhati kearsipan.  Namun bagi sebagian masyarakat yang lain, profesi ini terkesan membosankan, melelahkan, bahkan menakutkan. Masyarakat awam menganggap bahwa arsip itu kotor, dan sulit untuk disimpan dan ditemukan kembali, sehingga arsiparis pun akan bekerja di tempat yang kotor, dipusingkan oleh penumpukan, kehabisan tempat untuk menyimpan, berbagai alasan penurunan kesehatan, sering dimarahi atasan karena lama dalam menemukan arsip yang dibutuhkan, dan banyak hal lain lagi. Selain itu, banyak juga anggapan bahwa pendapatan maupun penghargaan yang diterima tidak sebanding dengan tanggung jawab seorang arsiparis.

Kearsipan 'Sektor Publik Yang Terabaikan'

KEARSIPAN : Sektor Publik Yang Terabaikan
Suprayitno

Di tengah-tengah isu good governance, good corporate governance, maupun clean governance, akuntabilitas (accountability), dan transparansi adalah salah satu sasaran yang ingin dicapai. Akuntabilitas adalah kunci utama dari tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Akuntabilitas tersebut tidak dapat terwujud tanpa adanya transparansi dan penegakan hukum. Baik pemerintah, sektor publik, swasta, maupun lembaga masayarakat harus bertanggung jawab kepada publik (masyarakat umum) dan kepada para pemilik (stakeholders). Tanpa adanya informasi, tidak akan ada pembuatan keputusan, dan akuntabilitas; sementara salah satu sumber informasi yang paling vital adalah arsip, karena tidak semua informasi dikategorikan arsip. Arsip di sini khususnya arsip dinamis (records); dengan demikian tanpa adanya arsip (records), para pembuat keputusan tidak memiliki memori corporate sebagai acuan, dan tidak ada akuntabilitas terhadap keputusan yang diambil (World Bank, 2002a).
Ironisnya, kita yang konon dijajah Belanda selama 3,5 abad tidak mewarisi semangat atau jiwa archivistic yang dimiliki bangsa Belanda. Kita tahu bahwa Belanda terkenal dengan tertib kearsipannya, sehingga tak heran bila arsip zaman penjajahan Belanda masih tertata rapi di ANRI dan dapat diakses sampai sekarang. Tokoh-tokoh kearsipan dunia yang terkenalpun banyak yang berasal dari Belanda, seperti Muller, Feith, dan Fruin yang terkenal dengan karyanya, Handleiding voor het ordenen en bescchrijven van archieven van 1898 (Manual penataan dan pendeskripsian arsip (1898)). Manual Trio Belanda inilah yang selanjutnya dijadikan sebagai ''Kitab Suci'' atau jiwa ilmu kearsipan hingga saat ini.
Lemahnya sistem kearsipan di negara kita bukan rahasia lagi. Dari contoh yang paling kecil, masih sering kita jumpai instansi yang kacau dalam menangani arsip-arsipnya sehingga sulit ditemukan, hilang atau lebih parah lagi sengaja dibuang atau dimusnahkan karena tidak adanya jadwal retensi arsip dinamis. Pemalsuan ijazah, dokumen imigrasi, dan kepabeanan juga contoh kecil yang sering kita lihat/dengar di berbagai media. Bahkan lemahnya sistem kearsipan berdampak pada rapuhnya jati diri bangsa karena sangat menghambat penegakan hukum. Tentu masih lekat dalam ingatan kita betapa sulitnya menuntut mantan Presiden Soeharto. Itu semua terjadi karena penuntutan itu tak didukung data arsip yang lengkap. Jadi, wajar-wajar saja bila Andi M Ghalib, Jaksa Agung, ketika itu selalu bertanya-tanya, mana arsipnya?

Sadar Arsip dan Kesadaran Sejarah

SADAR ARSIP DAN KESADARAN SEJARAH

A. Pengantar

"Arsip membantu seseorang memperbaiki ingatan. Arsip menunjukkan kekuatan pribadi pemiliknya. Arsip tidak akan berbohong karena ia tidak bisa membantah dirinya sendiri,"

(Pramoedya Ananta Toer)

            Ungkapan di atas menunjukkan betapa pentingnya arsip sebagai rekaman informasi (recorded information) yang merupakan gambaran dari realitas pemilik atau pencipta arsip yang dalam dunia kearsipan dikenal sebagai ’creating agency’ baik itu individu maupun organisasi. Dalam konteks penelitian sejarah, arsip dikategorikan sebagai sumber primer, disebut demikian karena arsip merupakan pengetahuan tangan pertama (firsthand knowledge)  dan rekaman sezaman dari suatu kejadian atau peristiwa.
            Sebagai sumber primer dalam penelitian dan penulisan sejarah, arsip merupakan komponen yang utama bahkan begitu besarnya peran arsip dalam penulisan sejarah sehingga terdapat pemahaman bahwa apabila tidak ada dokumen(arsip) maka tidak ada sejarah (no document no history).
Meskipun arsip memiliki substansi yang teramat penting dalam penulisan sejarah, namun di negeri ini tampaknya belum diikuti oleh kesadaran pengelolaan arsip yang baik. Sebagai gambaran umum bisa dilihat dari banyaknya dokumen atau arsip vital negara yang hilang, sulitnya menemukan bahan arsip untuk penelitian, banyaknya institusi, lembaga, instansi yang tidak memiliki records centre,  dan masih banyak persoalan seputar dunia kearsipan di Indonesia.
 Berangkat dari permasalahan di atas, kita melihat bahwa kesadaran untuk mengumpulkan, menyimpan, maupun menata berbagai dokumen atau arsip yang dinilai berharga belum banyak dilakukan. Bahkan, jika dikaitkan dengan persoalan kultur, kegiatan mengarsip dan kepedulian terhadap pentingnya arsip di negeri ini tergolong rendah.
Bahkan sudah menjadi semacam kewajiban bagi peneliti sejarah yang menulis desertasi,  mau tidak mau harus terbang ke negara lain untuk mencari berbagai dokumen mengenai Indonesia. Sebut saja lembaga seperti Perpustakaan Universitas Leiden dan KITLV (Pusat Penelitian Bahasa dan Antropologi) di Belanda, Perpustakaan milik Universitas Cornell di AS, dan beberapa nama lembaga lain di luar negeri, telah demikian dikenal memiliki dokumen yang tergolong lengkap tentang Indonesia.
Satu contoh kasus dialami oleh Tim Pustakaloka Harian Kompas yang mengalami kesulitan  saat berhubungan dengan dokumentasi tentang Indonesia. Untuk mendapatkan naskah asli sebuah drama berjudul Lelakon Raden Beij Soerio Retno yang terbit pada pertengahan abad ke-19, tim tersebut harus mengunjungi Perpustakaan Universitas Leiden.
Dari serangkaian gambaran di atas, pertanyaan yang muncul adalah sudah sedemikian parahkah persoalan yang berkaitan kearsipan atau dokumentasi di negeri ini? Bagaimana sebetulnya peta pendokumentasian di negeri ini? Apakah memang semua koleksi negeri ini tiada lagi yang tersisa sehingga untuk mempelajari sejarah negeri ini pun harus di negeri orang?

 B. Kesadaran Kearsipan
            Beberapa alasan mengapa manusia merekam informasi; alasan pribadi, alasan sosial, alasan ekonomi, alasan hukum, alasan instrumental, alasan simbolis, dan alasan ilmu pengetahuan. Alasan-alasan tersebut pada hakikatnya merupakan sebuah kesadaran bahwa begitu pentingnya nilai informasi bagi segala aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu untuk dapat memaksimalkan pemanfaatannya, informasi tidak cukup hanya direkam, namun  perlu upaya pengelolaan mulai dari penciptaan hingga masa akhir dari pemanfaatan informasi tersebut. Mengelola informasi berarti mengelola arsip karena sesungguhnya yang dimaksud arsip adalah rekaman informasi (recorded information).
            Di dunia yang semakin kompleks ini, kegiatan apapun tidak lagi mengandalkan ingatan pelaksana atau pelakunya. Apa yang harus dilakukan adalah mengelola informasi melalui pengelolaan arsipnya. Benar kata pepatah bahwa memory can fail, but what is recorded will remain..
Membahas tentang arsip ataupun pendokumentasian, sebetulnya sepanjang sejarah peradaban, kegiatan ini tidak bisa dihindarkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk individu maupun sosial. Kegiatan pengabadian diri maupun aktivitas diri manusia bisa dikatakan telah berlangsung sejak manusia di masa prasejarah mulai membuat gambar-gambar maupun guratan-guratan di dinding-dinding goa batu. Sejak saat itu, hingga kemudian manusia mengenal aksara, tulis-menulis, hingga percetakan, kegiatan pencatatan maupun pengabadian menjadi demikian berkembang. Dari sini sebenarnya manusia menunjukkan kesadaran akan pentingnya pengarsipan atau pendokumentasian.
Kini, kegiatan pengabadian maupun pendokumentasian tidak hanya dilakukan untuk tingkat individu atau keluarga, tetapi juga sudah ada lembaga-lembaga yang bahkan melaksanakannya sampai tingkat institusi tertinggi seperti negara. Koleksi-koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan, museum, maupun lembaga pengarsip telah menjadi sumber pendokumentasian sejarah manusia. Banyak penyelidikan dan penelusuran yang bergantung pada keberadaan lembaga-lembaga ini.
Sadar akan keterbatasan ingatan manusia, maka kesadaran untuk merekam segala aktivitas dalam wujud arsip dengan segala bentuknya menjadi sebuah keharusan. Apabila aktivitas  untuk mendokumentasikan atau mengarsipkan segala aktivitas kehidupan sudah menjadi kesadaran maka berarti kita telah berupaya menghimpun pengetahuan, dan tinggal memanfaatkan himpunan pengetahuan tersebut bagi kemajuan peradaban manusia.

Arsip Sebagai Sumber Informasi

ARSIP SEBAGAI SUMBER INFORMASI DI ERA GLOBALISASI DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI
oleh: Purwani Istiana

PENGANTAR

Sudah tidak asing ditelinga kita, mendengar istilah atau kata “arsip”. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berhubungan dengan kertas, yang terkait dengan bukti pembayaran, dokumen kepemilikan, surat perjanjian dan sebagainya, yang kemudian semua itu kita simpan, dan kita menyebutnya arsip. Kira-kira seperti itulah masyarakat awam memberikan gambaran tentang arsip.
Ketika seseorang membutuhkan informasi, dan informasi itu dapat diperolehnya melalui kertas, atau dokumen yang disimpannya tersebut, maka dibukalah kembali, apa yang tadi disebutnya sebagai arsip. Hal ini dilakukan secara terus-menerus dalam kehidupan kita sehari-hari.
            Bila kita cermati, maka sejak kita anak-anak, bahkan bayi, kita selalu berhubungan dengan arsip. Ketika kita dilahirkan, maka kita akan memiliki surat kenal lahir, kemudian akta kelahiran, ijazah, bukti kepemilikan dan sebagainya, yang semua itu kita katakan sebagai arsip penting dalam kehidupan kita. Arsip-arsip tersebut merupakan rekaman informasi aktivitas kehidupan kita, yang suatu saat dapat kita buka kembali sebagai alat bantu pengingat.
            Dari ilustrasi di atas, dapatlah kita peroleh gambaran betapa penting peran arsip dalam kehidupan kita, apalagi dalam lingkup yang lebih luas, seperti sebuah organisasi, sebuah departemen atau bahkan sebuah negara.
            Dalam sebuah organisasi, arsip sebagai rekaman informasi dari seluruh aktivitas organisasi, arsip berfungsi sebagai pusat ingatan, alat bantu pengambilan keputusan, bukti eksistensi organisasi dan untuk kepentingan organisai  yang lain. Sebagai rekaman informasi, dapat kita bayangkan jika sebuah organisasi tanpa memiliki rekaman informasi aktivitas organisasi. Organisasi tersebut akan menemui banyak kendala, baik dalam pelaksanaan kegiatan maupun dalam pengembangan organisasinya dan tanpa arsip bisa jadi eksistensi organisasi tersebut juga dipertanyakan.
            Kearsipan dalam kehidupan pemerintahan, merupakan hal yang penting. Mantan Menteri Sekretaris Negara, Moerdiono, dalam kata sambutan peluncuran buku "ANRI dalam gerak langkah 50 tahun Indonesia Merdeka", menyatakan bahwa "Tanpa arsip, suatu bangsa akan mengalami sindrom amnesia kolektif dan akan terperangkap dalam kekinian yang penuh dengan ketidakpastian, (Effendhie:2001)”. Pengelolaan arsip yang mantap, tidak akan menimbulkan kebingungan-kebingungan di masa yang akan datang, sehingga anak bangsa akan mantap dalam menapaki kehidupan berbangsa.
Undang-undang nomor 7 tahun 1971 menyebutkan bahwa arsip ialah naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara, Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah; naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan swasta dan atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan. Disebutkan dalam pengertian arsip di atas bahwa naskah dalam bentuk corak apapun, artinya naskah yang dibuat dan diterima tidak terbatas dalam bentuk kertas, namun dapat pula dalam media lain, seperti film suara maupun elektronik. Sehingga dalam memanfaatkan arsip sebagai sumber informasi pun tidak terbatas hanya pada arsip dengan media kertas.

Sistem Kearsipan di Indonesia

SISTEM KEARSIPAN DI INDONESIA
Waluyo

A. Pengantar

Dari semua aset negara yang ada, arsip adalah salah satu aset yang berharga. Arsip merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan dilestarikan. Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan pelestarian terhadap arsipnya. Berkaitan dengan hal tersebut arsip perlu dikelola dengan baik dalam sebuah kerangka sistem yang benar.

Sistem kearsipan harus bisa mencakup semua subsistem dalam manajemen kearsipan. Manajemen kearsipan dimaknai sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi manajeman di dalam rangka mengelola keseluruhan daur hidup arsip. Daur hidup arsip mencakup proses penciptaan, pendistribusian, penggunaan, penyimpanan arsip aktif, pemindahan arsip, penyimpanan arsip inaktif, pemusnahan, dan penyimpanan arsip permanen (Wallace, 1992:2-8).

Sistem merupakan suatu kesatuan yang terorganisir yang mengatur hubungan dalam suatu kerangka tertentu untuk mencapai tujuan tertentu, atau menurut Betty R. Ricks, sistem adalah sekelompok kegiatan yang saling berkaitan yang secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan (Ricks, 1992: 12)

Sistem Kearsipan adalah rangkaian subsistem dalam manajemen kearsipan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan agar arsip tertata dalam unit-unit informasi siap pakai untuk kepentingan operasional dengan azas bahwa hanya informasi yang tepat digunakan oleh orang yang tepat untuk kepentingan tepat pada waktu yang tepat dengan biaya serendah mungkin.

Subsistem dalam sistem kearsipan mencakup tata naskah dinas (form management), pengurusan surat (correspondence management), penataan berkas (files management), tata kearsipan dinamis (records management), dan tata kearsipan statis (archives management).

Rabu, 16 Februari 2011

Ukuran Kertas

Ukuran kertas secara Internasional terdapat seri A, B, dan C. Ukuran R dan F muncul sesuai permintaan pasar. Berikut ukuran-ukuran dari setiap seri dalam Milimeter. 

Seri A

Seri A biasa digunakan untuk cetakan umum dan perkantoran serta penerbitan. Dasar ukuran adalah A0 yang luasnya setara dengan satu meter persegi. Setiap angka setelah huruf A menyatakan setengah ukuran dari angka sebelumnya.Jadi A1 adalah setengah dari A0 dan demikian seterusnya. ukuran yang paling banyak digunakan adalah A4.

A0
841x1189
A1
594x841
A2
420x594
A3
297x420
A4
210x297
A5
148x210
A6
105x148
A7
74x105
A8
52x74
A9
37x52
A10
26x37

Penemu Kertas

Penemu bahan kertas Ts'ai Lun besar kemungkinan sebuah nama yang asing kedengaran di kuping pembaca. Menimbang betapa penting penemuannya, amatlah mengherankan orang-orang Barat meremehkannya begitu saja. Tidak sedikit ensiklopedia besar tak mencantumkan namanya barang sepatah kata pun. Ini sungguh keterlaluan. Ditilik dari sudut arti penting kegunaan kertas amat langkanya Ts'ai Lun disebut-sebut bisa menimbulkan sangkaan jangan-jangan Ts'ai Lun sebuah figur tak menentu dan tidak bisa dipercaya ada atau tidaknya. Tetapi, penyelidikan seksama membuktikan dengan mutlak jelas bahwa Ts'ai Lun itu benar-benar ada dan bukan sejenis jin dalam dongeng.
 Dia seorang pegawai negeri pada pengadilan kerajaan yang di tahun 105 M mempersembahkan contoh kertas kepada Kaisar Ho Ti. Catatan Tiongkok tentang penemuan Ts'ai Lun ini (terdapat dalam penulisan sejarah resmi dinasti Han) sepenuhnya terus terang dan dapat dipercaya, tanpa sedikit pun ada bau-bau magis atau dongeng. 


Tentang Kertas

Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar.

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serta yang berasal dari pulp, Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.

Pendahuluan
Sumber sejarah menyebutkan bahwa kertas pertama kali ditemukan di China pada sekitar 100 AD. Beberapa abad kemudian formula untuk manufaktur kertas tersebar ke Eropah melalui jalur perdagangan dan pelayaran.

Kertas yang dalam bahasa Inggris disebut “paper” diperkirakan berasal dari kata “papyrus” yakni bahan alami (sejenis tumbuhan) yang berasal dari Mesir yang digunakan secara luas pada masa peradaban Greco Roman. Pada mulanya kertas digunakan orang untuk menulis dan mencetak

Selasa, 01 Februari 2011

Perbandingan harga Paket Blackberry Prabayar

Saat ini Blackberry memang sudah menjadi sebuah trend center dan fenomena. Banyak orang yang membeli blackberry hanya sekedar untuk gaul, mengikuti trend, atau memang untuk keperluan bisnis. Sebagian sorang membeli blackberry untuk keperluan bisnis. Layanan Push mail, browsing, dan chatting nya memang sangat memudahkan pekerjaan apalagi jika anda seorang internet marketer.


Apabila kita memiliki handphone blackberry baru akan terasa kelebihan dari fitur blackberry tersebut apabila kita menggunakan layanan paket blackberry dari operator GSM yang kita gunakan.